The Beginning

Ada yang mengatakan isilah hidup dengan yang baik-baik. Pikirkanlah segala sesuatu yang baik, yang manis, yang indah, yang mulia. Pikirkanlah semuanya itu.

Ada juga yang mengatakan, pikiran yang kita fokuskan, itulah yang akan terjadi pada realita. Kalau hidup kita sering berfokus pada sesuatu yang indah, tidak heran kalau banyak keindahan mengikuti kita. Kalau hidup kita sering berfokus pada kesialan, tidak heran pula kalau semakin banyak kesialan mengikuti kita.

Ada juga yang mengatakan, jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

Well, begitulah katanya-katanya yang pernah kudengar.

Lalu bagaimana denganku? Bagaimana yang terjadi dalam kehidupanku sehari-hari?

Terus terang aku sendiri tidak tau. Dan saat aku sedang mengetik ini, aku sedang tidak mau tau. Tetapi hari ini aku punya sebuah doa yang kumohon dari lubuk hati terdalam.

Ya Tuhan, limpahilah aku senantiasa dengan rahmat kasih-Mu.
Sungguh hanya kasih-Mu yang mampu menjaga hidupku.
Bimbinglah aku selalu di jalan yang benar.

Dan tiba-tiba aku teringat sebuah gambar ketika aku duduk manis di sebuah kursi lipat merah sekitar dua puluhan tahun yang lalu. Seorang gembala berjubah putih membawa tongkat menggendong seekor domba kecil. Memeluk dombanya dengan penuh kasih sayang dan sang domba kecil bersandar dengan kepercayaan penuh pada gembalanya. Guruku mengatakan, pesannya: “Sampai masa tuamu, Aku tetap Dia. Sampai masa putih rambutmu, Aku menggendong kamu.”

Dan aku suka arti nama blog ini. Yifdeya. Keselamatan yang dari Tuhan.

Sebuah benda lusuh dan usang kembali kuletakkan di tangan-Nya. Hatiku.