Nice and Sweet ^o^

Monday 17 November 2008

Lapis Surabaya ala Vin

Wiken kemarin diisi dengan membuat kue Lapis Surabaya bersama bunda tersayang :D Sebenarnya karena penasaran saja. Sekitar sebulanan kemarin sudah sempat buat, tetapi hasilnya kurang memuaskan. Jadinya wiken kemarin bikin lagi deh. Kali ini dengan resep yang agak berbeda. Untuk takaran bahan, semuanya dari aku. Untuk metode pembuatan, asuhan dari bunda.

Berikut bahan dan cara pembuatannya:

Bahan:

30 butir putih telur ayam kampung

± 425 – 450 gr margarin

± 350 – 375 gr gula halus

± 125 gr terigu

± 1 sdm pelembut kue (yang tidak diketahui apakah terlalu banyak atau terlalu sedikit karena tidak pernah pakai sebelumnya).

± ½ sdm vanili

Selai nanas (buat lapisan. Nggak tau berapa banyak pastinya… yah dikira-kira ajah secukupnya. Bisa menggunakan selai apa saja tergantung selera.)

Coklat bubuk secukupnya yang penting warna adonannya cukup coklat

Catatan: Margarin dan gula halus tidak tau berat sesungguhnya karena tidak ditimbang. Pake kira-kira ajah asal tuang. Soalna berdasarkan pengalaman, kalau terlalu strict alias sampe ditimbang-timbang dan ngikutin resep, biasanya nggak jadi. So, ya ngasal ajah. Based on suka-sukanya feeling.

Cara pembuatan:

  1. Kocok kuning telur sampai mengembang. Sekitar setengah jam.
  2. Kocok margarin, lalu perlahan lahan ditambahkan gula halus, Kocok sampai mengembang. Sekitar setengah jam juga.
  3. Campur kuning telur dengan adonan margarin, tambahkan pelembut kue, vanili, dan tepung terigu. Kocok terus. (Lupa berapa lama… Mungkin sekitar 15 menitan atau lebih).
  4. Bagi adonan menjadi 3 bagian (harusnya sih sama rata… kalo aku, males diukur-ukur… asal tuang ajah kira-kira sama rata ya udah).
  5. Salah satu bagian adonan dicampur dengan coklat dan diaduk rata.
  6. Panggang masing-masing adonan dan setelah matang di susun dengan terlebih dulu mengolesi selai secukupnya
    Catatan: jangan terlalu sedikit juga mengolesi selai karena kalau terlalu sedikit kuenya tidak menempel.

Hasilnya: MAK NYOOOOOOOOOOSSSSSSSSSSSS!!!!! Enak banget lhoooo… Semua yang makan bilang enak koq… Sekitaaaaaaarrrrrr 5 orang lah. Manisnya pas… Lembutnya pas… Setidaknya tuh rasa cocok banget deh ama lidahku :D

Tadinya mau difoto dulu… tetapi ya maaaap deh :( Secara kuenya sudah keburu habis duluan sebelum sempat difoto. Hihi… Pingin buat makanan-makanan lain lagi aaaahhh….

Catatan lagi: Harusnya sih yang bagian coklat ada di tengah. Tapi ini juga tergantung selera. Kalau mau bikin yang coklat di pinggir, atau 2 coklat dan 1 kuning di tengah… ya silahken :D Tergantung kreatipitas. Tidak usah terlalu strict dengan yang sudah ada pada umumnya :D

Monday 3 November 2008

Me and Shoes

Aku ingat bahwa hari itu aku pergi ke kantor dengan hati yang benar-benar letih. Diselimuti oleh kesedihan dan kebingungan. Aku tidak tau seberapa jelas terlihat, tetapi entah bagaimana mereka (rekan-rekan seruangan denganku) bisa melihatnya. Ternyata…. Aku bukan aktris yang cukup baik. Padahal sudah berusaha bersikap biasa saja :D Salah satu rekanku (sebut saja si mpok), bilang…. “Vin lagi sedih hari ini? Kenapa kah? Duh jadi ikut sedih deh… “ Rekan yang lain (sebut saja yang ini si eneng), bilang… “iya nih…” Tapi dirinya tidak banyak berkomentar. Beberapa lama kemudian datanglah yang lain (sebut saja si emak), bilang…. “si vin keliatannya setengah nyawa amat”. What the #$%^#$.... Padahal aku cuma lagi duduk dan browsing-browsing…

Saatnya makan siang, aku pergi bersama mereka ke sebuah pusat perbelanjaan yang dekat dengan kantor untuk makan siang bersama. Usai makan siang, karena diantara mereka ada yang hendak membeli sesuatu, aku ikut jalan. Yah demikianlah kalau para wanita sudah sampai di pusat perbelanjaan… Selalu ada alasan untuk membeli sesuatu. Aku hanya menemani. Dalam mood yang tidak terlalu bagus karena terbawa rasa letih, plus sedang terburu-buru harus mengejar waktu untuk tiba di client setelah itu. Sebentar-sebentar aku melirik jam tangan. Tentu saja dalam saat-saat seperti itu aku sama sekali tidak punya niat melihat-lihat. Kalimat “si vin hari ini nyawanya cuman setengah neh” entah berapa kali diulang-ulang oleh si emak. Aku diam saja. “Si emak berisik amat”, bisikku dalam hati.

Temanku sudah selesai membeli barang yang dicarinya. Sudah saatnya untuk berjalan kembali ke kantor. Tiba-tiba saja mataku terpaku pada sebuah sepatu yang dipajang. Damn! Itu benar-benar sepatu yang kucari-cari sejak sebulanan yang lalu dan tidak pernah kutemukan yang cocok. Well, aku sama sekali tidak sadar apa yang terjadi dengan nyawaku ketika aku mulai jatuh hati pada sepatu tersebut, mencoba-cobanya, menanyakan harga, dsb. Yah seperti biasanya kaum perempuan kalau sudah melihat sepatu idamannya.

Aku baru sadar setelah beberapa langkah ketika aku keluar dari toko tersebut, si emak bilang lagi “si vin udah langsung ngecharge banget tuh”. Si mpok bilang, “Euh.. Bangeeeet… Persis mulai detik dia ngeliat tuh sepatu… udah langsung di charge FULL!” “Iye.. udah bener-bener beda banget!” kata si emak lagi

Aku baru sadar kalau perilakuku, kata-kataku, candaanku, tawaku, sudah kembali seperti semula. Sudah mulai senang memaki-maki teman-teman yang meracuniku untuk membeli (Karena sebenarnya aku bukan tipe orang yang hobi belanja :p). Lupa dengan waktu yang harus kukejar untuk pergi ke client.

Dan…….. Semua perubahan yang berlangsung drastis dan tiba-tiba itu terjadi hanya karena sepasang sepatu?????????? *sigh*

Thanks to God that I found the shoes at the perfect moment :D

Ada yang pernah mengatakan, persentase terbesar bagian otak wanita adalah belanja. Tadinya kupikir itu hanya bercanda. Sekarang…. Errr…. Mungkin aku akan meneliti sedikit lebih jauh mengenai ini :D Mungkin ada kalanya belanja memang melepaskan suatu hormon yang menyenangkan. Atau mungkin aku selama ini hanya tidak ingin mengakui bahwa diriku pun senang (window) shopping? :p

Sunday 2 November 2008

Pernikahan adalah Seperti Sekolah....

Sekitar 5 hari yang lalu dapat undangan pernikahan dari seorang teman lama. Di dalamnya ada kata-kata yang ketika aku baca koq tau-tau jadi terasa sangat nyeessss di hati :D Bukan kalimat yang berbunga-bunga seperti pada umumnya…. Tapi bermakna sangat besar setidaknya buat aku. Sampai bela-belain cari kata-katanya walaupun kartunya sudah tiada di rumah :D

Pernikahan adalah seperti sekolah,

Suatu pendidikan yang panjang.

Pernikahan adalah tempat dimana kita akan menyesuaikan diri

Dan tidak hanya bertujuan untuk menyenangkan satu sama lain,

Tetapi untuk menjadikan kita manusia yang lebih baik,

Dan membuat suatu kerjasama yang solid.

Tuhan tidak memberikan pasangan yang sempurna,

Karena kita tidak sempurna.

Tuhan memberikan kita pasangan agar dapat bertumbuh bersama di dalam Dia.

Bagian dari kata-kata tersebut akan menjadi visi pernikahan aku nanti :D Amiinn… Mudah-mudahan……

Untuk cici ku sayang, happy wedding yah :) Semoga berbahagia langgeng selamanya ….